JA'FAR SHIDIQ

Beliau dilahirkan di Madinah pada 7 Rabiul awal 53 H (699/700 M) yang merupakan putra Imam Muhammad Baqir, adalah cicit Sayidina Ali. Ketika itu dunia Islam sedang mengalami kemerosotan di bawah kekhilafahan Bani Umayyah, masyarakat berada pada kondisi aqidah yang rendah, keilmuan mereka sangat minim.

Ja'far Sadiq ditakdirkan menjadi seorang pendobrak masa kemerosotan Islam. Beliau ahli dalam bidang astronomi, sejarah hadits dan hukum-hukum Islam. Madrasah beliau didirikan untuk mengamalkan ilmunya, dengan menggunakan rumahnya dan masjid Nabi. Banyak ilmuwan manca daerah yang berguru kepada Imam ini, mereka umumnya berasal dari Mesir, Persia, Suriah dan Syam. Dari sini muncullah murid-murid beliau yang terkenal seperti Imam Hanifah dan Imam Malik yang ahli dalam bidang hukum-hukum Islam, Sofyan Tsauri dan Saidul Ansari yang ahli dalam bidang hadits serta Jabir Ibn Khayyam yang ahli dalam bidang Kimia.

Jafar Sadiq terkenal karena kehebetannya dalam menjelaskan ilmu-ilmu hadits. Karena kebenaran dan kejujurannya dalam menjelaskan hadits itu, maka ia diberi gelar Sadiq (yang benar) oleh kaum muslimin. Selain mengajarkan Metafisika dan teologi.

Imam besar ini wafat di Madinah pada 756 M, dan dimakamkan di Jannat-ul Baqih. Kemudian digantikan oleh putranya yang bernama Musa al-Kazim.

2. IMAM ABU HANIFAH
Abu Hanifah al-Nu'man ibn Tabit, ahli terbesar dalam Hukum Islam, dilahirkan di Kufa pada 80 H (699M) semasa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan. Ia seorang non-Arab keturunan Persia. Beliau pernah mengalami hidup pada masa sepuluh Khalifah Umayyah, termasuk Umar bin Abdul Aziz.

Pada saat itu ilmu sastra, hadits dan fiqih merupakan mata pelajaran yang banyak diminati oleh ilmuan. Banyak ilmuan dari Mesir, Persia dan Suriah yang belajar di Kufa. Kufa saat itu merupakan pusatnya ilmu-ilmu Hadits karena di sana telah tinggal 1000 pengikut nabi, termasuk di dalamnya yang pernah terjun pada perang Badar. Abu Hanifah sendiri belajar pada seorang ulama besar pemilik sekolah tersebut yang bernama Hammad.

Selain belajar kepada Imam Hammad beliau juga berguru kepada 93 guru ahli Hadits, termasuk didalamnya Ata bin Ali Rabah dan Imam Akrama yang termasyur.

Selain kedalaman ilmunya beliau juga terkenal keberaniannya dalam menasehati penguasa yang dzalim dan kukuh memegang pendapatnya. Hingga pernah beliau dipenjarakan oleh Khalifah Abbasiyah karena enggan bersekongkol dalam pelanggaran hukum Islam. Dipenjara beliau di racuni hingga wafat.

Namun demikian karya-karyanya banyak digunakan oleh muridnya untuk disebarkan kelapisan umat Islam, tiga karyanya yang terbesar antara lain, yaitu Fiqih Akbar, Al-Alim wal Mutaam, Musnad Fiqih Akbar, sebuah ringkasan majalah yang terkenal.

0 komentar:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda