Sosok Diriku Sekarang



Kutatap aneh wajahku yang terpampang samar dalam cermin bening bangsa
Kutilik benar sosokku yang kini terlihat semakin asing dari penggalan memori
Lama kuterdiam dalam sejuta keheningan
Lama kutertegun dalam kebisuan yang begitu nyata
Kucari sepasang mata bening yang darinya selalu terpancar tatapan kedamaian
Kucari sepasang bibir indah yang darinya selalu terusngging senyum ramah nan hangat
Kucari sepasang tangan gemulai yang darinya selalu berjabat, menyulam dan menambal kain persahabatan
Lama kutertegun melihat sosokku yang sekarang terpampang nyata dalam cermin bangsa
Mata itu, ya mata bening itu kini telah tergantikan dengan tatapan bengis penuh permusuhan dan prasangka
Bibir indahku kini telah tergantikan dengan seonggok daging jelek yang terus menerus mencibir menebar fitnah dan kebencian
Dan kudapati kini tanganku penuh berlumuran darah dan menggenggam kuat pedang, senapan dan bom rakitan
Akupun terhentak penuh kesadaran akan sosok yang kini kulihat semakin terang
Kenapa mataku penuh kebencian disaat aku memuja Isa yang selalu menebar cinta dan kasih?
Mengapa bibirku terus menerus berteriak “serang” dan “bakar” bersamaan dengan pemujaanku terhadap Musa yang tak pernah putus menyebut Nama Nya?
Dan mengapa tanganku memegang pedang dan senapan, padahal aku selalu menjunjung tinggi Muhammad yang mengajarkan damai dan kebenaran?
Akupun malu akan keberadaanku sekarang
Malu akan diriku yang selalu berkata “Akulah sang penegak wahyu”
Wahyu yang Tuhan wariskan pada nabi-nabi yang selama ini aku junjung tinggi
Nabi yang sebenarnya telah lama aku khianati…

0 komentar:

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda